Puncak Kegiatan I-FEST dan Tantangan Besar dalam Penyelenggaraan
Rangkaian kegiatan puncak I-FEST berlangsung selama dua hari dan menjadi acara akbar yang melibatkan berbagai lembaga dari dalam maupun luar kampus. Acara dibuka secara resmi oleh Dekan Fakultas Teknik, disertai pembukaan Expo yang menampilkan beragam inovasi mahasiswa, komunitas, serta berbagai institusi. Media partner turut berperan penting dalam menyebarkan informasi kegiatan ini agar dapat menjangkau khalayak yang lebih luas.(12/11/2025)
Pada hari terakhir, rangkaian acara diisi dengan seminar oleh General Manager Telkom wilayah Timur Indonesia, talkshow bersama Kepala Dinas Kominfo Provinsi Sulawesi Tengah, serta diskusi panel yang menghadirkan praktisi pemrograman dan dosen dari jurusan teknologi. Topik utama yang dibahas berfokus pada kesiapan daerah dalam menghadapi era digitalisasi. Selain itu, ada hiburan yang turut memeriahkan suasana, seperti penampilan stand up comedy lokal, band Querty, serta pembagian doorprize, merchandise, kuis, dan tayangan videotron yang menambah semarak acara.
Sementara itu, Amirul selaku ketua panitia menjelaskan bahwa penyelenggaraan kegiatan I-FEST masih menghadapi sejumlah tantangan besar. Salah satu tantangan utamanya adalah masalah pendanaan. Target anggaran mencapai Rp. 150.000.000, namun dana yang tersedia hanya sekitar Rp60 juta, meskipun panitia telah mendapat fasilitas penggunaan gedung auditorium secara gratis.
“Target RAB-nya Rp. 150.000.000 lebih, tapi dana tersisa sekitar Rp. 60.000.000-an setelah mendapat bantuan gedung auditorium gratis", jelasnya.
Selain kendala finansial, kepanitiaan yang didominasi oleh mahasiswa baru yang tengah disibukkan dengan tugas kuliah dan ujian turut menjadi hambatan dalam manajemen sumber daya manusia kegiatan.
“Kepanitiaan ini berasal dari anak-anak himpunan, kebanyakan mahasiswa baru yang sekarang memiliki banyak tugas dan UTS, jadi itu tantangan tersendiri bagaimana menata kepanitiaan dan sumber daya manusia", lanjutnya.
Sistem administrasi dan manajemen keuangan yang belum memiliki panduan dari senior memperberat tugas panitia. Meski demikian, para mahasiswa terus berupaya belajar dan beradaptasi agar kegiatan tetap berjalan optimal.
"Ini kegiatan istilahnya kegiatan rintisan. Kami baru merintis kegiatan ini karena terakhir kegiatan ini dilaksanakan sekitar beberapa tahun lalu dan itu pun skalanya belum sebesar ini. Kami tidak punya patokan, tidak ada referensi. Jadi apa-apa ya kami masih menerka-nerka lah. Kalau ada sesuatu yang baru, kita tidak tahu mau tanya ke mana, ya langsung cari, langsung kita lakukan sepengetahuannya kita," jelasnya.
"Kami berharap setelah kegiatan ini, kader-kader selanjutnya punya patokan, paham bagaimana berkepanitiaan dan mengelola kegiatan besar. Supaya reputasi himpunan teknik informatika bisa di notice oleh masyarakat dan pejabat sekalipun," Harapnya.
Lalu Amir menutup dengan pesan motivasi, “Jangan langsung menyerah ketika ada tantangan, coba dulu sebisanya, kalau ada kesalahan simpan evaluasinya untuk kepanitiaan berikutnya”, tutupnya.
Kegiatan ini diharapkan dapat membuka wawasan serta meningkatkan semangat mahasiswa dalam berkegiatan. Melalui kerja sama dan ketekunan, tantangan dapat diatasi dan tujuan besar dapat tercapai.
I-FEST bukan hanya menjadi ajang pamer inovasi dan kreativitas mahasiswa, tetapi juga menjadi simbol kebangkitan semangat kolaborasi di lingkungan kampus. Meskipun banyak hambatan yang dihadapi, semangat juang dan rasa tanggung jawab para panitia menjadi bukti nyata bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk melahirkan karya besar. Harapannya, kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi generasi berikutnya untuk terus berinovasi, mengembangkan diri, dan membangun nama baik Fakultas Teknik di kancah yang lebih luas.
Reporter : Adinda, Jalil
Editing : Tim LPM Hitam Putih

No comments:
Post a Comment