PITATE PARK VI 2025 BERHASIL MENGANGKAT ISU-ISU HANGAT LEWAT KARYA - LPM HITAM PUTIH

Terkini

Home Top Ad

Space Iklan Di Sini

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Monday, June 16, 2025

PITATE PARK VI 2025 BERHASIL MENGANGKAT ISU-ISU HANGAT LEWAT KARYA


 PITATE PARK VI 2025 BERHASIL MENGANGKAT ISU-ISU HANGAT LEWAT KARYA


Hitam Putih News-UNTAD, Bengkel Seni Pitate Fakultas Pertanian Universitas Tadulako sukses menggelar kegiatan PITATE PARK VI dengan tema "Nisuara" di Islamic Center Universitas Tadulako pada Sabtu kemarin. (15/6/25).


Dengan mengangkat tema "Nisuara : Perlawanan Terhadap Pembungkaman dan Kebebasan Berekspresi", kegiatan ini menjadi wadah bagi para seniman muda untuk menyuarakan keresahan mereka terhadap berbagai ketimpangan sosial yang terjadi di sekitar mereka melalui ekspresi seni yang menjadi ruang untuk berekspresi, berkreasi, dan berkeluh kesah.


Pitate Park VI lahir dari semangat kolektif untuk menciptakan ruang yang kreatif, reflektif, dan kritis bagi generasi muda dalam merespons isu seni, budaya, dan sosial. Salah satu bentuk konkret dari komitmen inklusif ini adalah hadirnya panggung khusus bagi anak-anak Pitate, yang menjadi ruang aman untuk menunjukkan bakat, menyampaikan pesan, dan menumbuhkan keberanian serta kreativitas sejak dini. Ini merupakan hal yang sering kali terpinggirkan dalam ruang publik.


Mohammad Fathir selaku ketua umum bengkel seni pitate menjelaskan bahwa tema “NISUARA” diambil dari bahasa Sunda, "Kami mendapatkannya dari bahasa sunda yang berarti suara yang di bungkam akibat adanya tekanan ataupun penindasan oleh eksternal, seperti kita ingin menyuarakan sesuatu akan tetapi suaranya kita itu dikontrol oleh orang yang memiliki jabatan atau pun kekuasaan, ” Jelasnya.


Ia menambahkan bahwa tema ini menjadi relevan karena banyak isu penting yang selama ini tidak mendapat ruang yang layak untuk disuarakan. "Untuk isu-isu sosial yang kami angkat dalam karya-karya pitate park ke-VI tahun ini sebenarnya itu bersifat universal, akan tetapi kami mengkrucutkan menjadi 3 bagian yng pertama itu pelecehan, pembungkaman dan galian C," Tambahnya. 


Pelecehan seksual dan pembungkaman suara korban, karya-karya ini menyoroti bagaimana korban sering kali dipaksa diam oleh lingkungan, rasa takut, dan stigma sosial. Isu lainnya adalah eksploitasi alam melalui aktivitas Galian C. Beberapa karya menampilkan dampak nyata dari aktivitas Galian C, seperti kerusakan lingkungan, perubahan ekosistem, dan ancaman terhadap ruang hidup masyarakat. Isu ini menjadi sorotan karena menyentuh langsung aspek keadilan ekologis dan sosial.


Mohammad Fathir berharap agar tema ini tidak hanya menjadi tema sesaat. “Untuk harapannya sendiri dari pengangkatan tema nisuara ini agar teman teman yang pernah merasakan yang namanya pelecehan ataupun pembungkaman itu tidak takut lagi menyuarakannya, karena mereka tahu masih ada wadah untuk menyuarakan keresahanya yang memang istilahnya berawal dari pelecehan sehingga di bungkam akan tetapi, ketika melihat kegiatan Pitate Park VI ini harapan kami yaitu mereka sadar ternyata masih ada wadah yang bisa menerima keresahan keresahan mereka," Ujarnya


Ia juga memberikan harapan dari terlaksananya kegiatan ini kepada teman lembaga kesenian lainnya. "Untuk harapan selanjutnya semoga kegiatan kami ini awal dari semangat baru kepada teman-teman lembaga kesenian untuk membuat event-event lainnya," Tutupnya.


Kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya kebebasan berekspresi dan bahaya pembungkaman terhadap suara-suara kritis. Melalui seni, kegiatan ini diharapkan menjadi alat perjuangan untuk menyuarakan kritik sosial serta memperkuat solidaritas antara seniman kampus dan masyarakat dalam memperjuangkan hak berbicara yang bebas dan setara.


Reporter : Jalil, Dhea, Rovalino

Editing : Tim LPM Hitam Putih


#PersMudaMenginspirasi

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages