ALIANSI MAHASISWA UNTAD GELAR AKSI "SELAMATKAN DEMOKRASI ” DI TENGAH DINAMIKA KAMPUS - LPM HITAM PUTIH

Terkini

Home Top Ad

Space Iklan Di Sini

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Tuesday, July 1, 2025

ALIANSI MAHASISWA UNTAD GELAR AKSI "SELAMATKAN DEMOKRASI ” DI TENGAH DINAMIKA KAMPUS



 Hitam Putih News–UNTAD, puluhan mahasiswa Universitas Tadulako (Untad) menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung Rektorat Universitas Tadulako. Dengan nama Aliansi Mahasiswa Universitas Tadulako, aksi ini bertajuk "Selamatkan Demokrasi UNTAD"(01/07/2025).


Aksi yang merupakan bentuk protes terhadap sejumlah kebijakan kampus yang dinilai mencederai nilai-nilai demokrasi dalam kampus ini dimeriahkan dengan spanduk dan poster dengan berbagai slogan seperti, “Selamatkan demokrasi untad”, “Stop politisasi kasus kekerasan seksual”, hingga "Tolak presma pilihan rektor”.


Koordinator aksi menyampaikan bahwa gerakan ini lahir dari keprihatinan terhadap menurunnya transparansi dan inklusivitas dalam tata kelola kampus. “Kami ingin Untad menjadi kampus yang demokratis, terbuka, dan berpihak pada keadilan. Mahasiswa tidak boleh hanya menjadi objek, tetapi juga subjek dalam menentukan arah kebijakan kampus,” tegasnya.


Menanggapi aksi tersebut, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Dr. Ir. Sagaf, MP, memberikan penjelasan terkait dinamika yang terjadi, "saya sudah fasilitasi dari paslon 1 sampai paslon 3. Semua saya undang langsung ke ruangan saya bersama ketua tim sukses masing-masing. Hasil dari dialog itu, paslon 1 tetap melanjutkan karena memegang suara terbanyak, paslon 2 menyatakan keberatan, dan paslon 3 menerima seluruh keputusan. Itu yang sebenarnya terjadi di ruangan saya,” jelasnya.



Beliau juga menegaskan bahwa proses yang berjalan bersifat terbuka dan tidak ada yang ditutupi.

“Apa yang saya sembunyikan?, Semua sudah kami sampaikan terbuka. Karena masih ada tuntutan, saya pun langsung menghadap rektor untuk menyampaikan bahwa hasil ini berdasarkan rekomendasi dari panitia dan majelis mahasiswa,” tambahnya.


Sementara itu, salah satu peserta aksi  menyatakan bahwa aksi ini adalah bentuk kepedulian terhadap kampus yang demokratis dan adil. “Kami turun bukan sekadar protes, tapi untuk mengingatkan bahwa suara mahasiswa tidak boleh diabaikan. Kami ingin proses yang adil, terbuka, dan bebas dari intervensi pihak mana pun,” ujarnya di tengah aksi.


Aksi ditutup dengan pembacaan tuntutan bersama dan penyerahan pernyataan sikap kepada pihak rektorat. Para mahasiswa kemudian membubarkan diri secara tertib dengan komitmen untuk terus mengawal jalannya demokrasi di lingkungan kampus.

Bagi mereka, perjuangan ini bukan sekadar soal hasil pemilihan, tapi tentang menjaga marwah kampus sebagai ruang intelektual yang menghargai suara dan partisipasi setiap warganya.


Reporter: iyan

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages